Gimana rasanya setelah menjalani “liburan” smester ini? Bosen ga selama masa liburan? Kangen ga sama bangku kuliah? Kalo nggak, patut dicurgai tuh... Jangan-jangan termasuk orang yang ga punya motivasi kuliah neh... atau lebih parah lagi, karena emang ga punya niat buat kuliah sejak awal ya... atau karena ngerasa liburnya kurang ya... ayo... ngaku deh....
Tenang, jangan kabur dulu... tulisan ini ga bertujuan buat nge-underestimate kamu kok... cuman mau nyepet aja. Coba deh perhatiin disebelah kamu, ada orang ga? Kalo ga ada coba cari dulu. Kalo dah ada tanya, “gimana rasanya masuk kuliah setelah libur?”, mungkin bagi sebagian orang ada yang menjawab dengan satu kata “Males”. Walaupun mungkin ada juga yang berkata “seneng atuh” walaupun jumlahnya ga banyak, dan kebanyakan karena ada motivasi lain, misalnya biar bisa ngedate lagi sama dosen.
Terlepas dari seneng atau malasnya kamu untuk menjalani lagi kuliah setelah liburan, ada beberapa hal penting yang terkadang terlupakan. Bukan bermaksud menasehati apa lagi menggurui, tapi cuman mau ngasih petuah aja. Mau tau hal apa saja yang sering terlupakan itu? Dengerin... eh, baca lanjutan tulisan ini baik-baik.
Ngapain sih kuliah?
Ayo jawab, mumpung pertanyaanya belum keluar di UAS. Pasti banyak jawaban yang kamu punya. “menambah ilmu”, “memperluas wawasan”, “biar bisa kerja”, “memenuhi perintah ortu, biar mereka seneng”, “memperpanjang riwayat pendidikan formal”, “biar ada kerjaan dari pada bengong di kamar”, “iseng”, “menambah teman sekaligus gebetan”. Kalo jawaban kamu ada diantara tulisan di atas, kamu kudu baca lanjutan ceritanya. Nah, beruntunglah orang-orang yang jawabannya ga ada di atas, karena diharuskan untuk membaca lanjutan tulisannya agar ga bingung.
Kuliah ngapain aja?
Kegiatan sampingan seorang mahasiswa harus dikesampingkan a.k.a ditinggalkan terlebih dahulu selama masa kuliah, karena dapat menimbulkan efek samping yang dapat mengenyampingkan tujuan utama kuliah. Apa saja yang termasuk kegiatan sampingan? Bukan hanya Tuhan saja yang tahu tentang hal itu. Kamu juga harus tahu, agar bisa tersesat ke jalan yang benar dan tidak kembali ke jalan yang salah. Kuliah merupakan salah satu tempat yang disediakan untuk memakan bangku pendidikan selama memegang gelar mahasiswa, walaupun sebenarnya pendidikan tidak pernah jadian dengan sesuatu yang disebut tempat, waktu dan status.
Kembali ke si topik. Salah satu cara untuk mengetahui apa yang menjadi sampingan mahasiswa adalah dengan mengetahui kegiatan utama, dan satu-satunya kegiatan utamanya adalah makan bangku kuliah. Jadi selain kegiatan makan bangku kuliah harap dilupakan dulu, kecuali kalo proses makannya dah terkontrol dan terkendali.
Makan bangku disini bukan berarti hanya dateng, duduk, dan diam di tempat perkuliahan, tapi juga turut berperan aktif, kreatif, inovatif, dalam menyelesaikan tugas dan memecahkan permasalahan bangsa. Benarkah? Ya iyalah masa ya iya sih. Makan bangku juga bukan berarti hanya mendengarkan suara merdu bapak dan ibu dosen. Dan yang pasti, makan bangku bukan berarti menyaingi rayap dalam menghabiskan kayu-kayu atau bahakan besi yang ada.
Seperti yang udah ditulis di atas, pendidikan tidak pernah jadian dengan sesuatu yang disebut tempat, waktu dan status. Dia masih jomblo. Dan karena kejombloannya itulah maka dia bisa bebas bermain dimana pun, kapan pun dan dengan siapa pun. Tampaknya, pendidikan hanya akan menjadikan ketiganya sebatas teman akrab. Jadi belajarlah dengan tidak hanya makan bangku kuliah, cobalah makan makanan yang lain. Ada meja UKM, pintu Ormas dan lain sebagainya.
Masih bingung dengan tulisan ini? Bersyukurlah karena berarti otak kamu masih berfungsi dengan baik. Lanjutin deh bacanya.
Tulisan ini sudah selesai. Jika kamu merasa bingung, pusing, aneh... itu wajar, karena sekali lagi, otak kamu masih berfungsi dengan baik. Begitu banyak hal-hal lain yang lebih bermanfaat dari pada hanya sekadar membaca ulang tulisan ini, atau mencari lanjutan tulisan ini, karena sekali lagi, tulisan ini sudah selesai.
NB : Jika masih penasaran silakan saja baca ulang tulisan ini. Mungkin ada huruf yang terlewat.
Masih NB : Hanya ada satu kalimat kesimpulan bagi anda yang benar-benar penasaran sampai mau membaca hingga titik terakhir, yaitu “Kuliah tetap perlu, karena kuliah tidak hanya berada di ruang kelas”.
1 comments:
yaa, saya dan seorang anak kosan juag berkomentar eta pelem ayat2 cinta jauhgenik dari hasil imajinasi kami. novel sendiri bagus, tanpa kesan menggurui. yang saya sayangkan hasil visualisasi dari novel ke pelem itu lhoh. temen kosanku itu malah bilang "aturan diserahkan ke nia dinata aja..."
yaa, khan hanung bramantyo juga udah usaha thoh kak...
Post a Comment