Me n My Wife

NARSIS!!!

Father with His Daughter

Unbreakable Bond

Waiting

No Comment

My Eyes

See What Must See

Sunset

Sign of HIS Omnipotence

25 July 2014

Cara menjadi Cisco Networking Academy, Mikrotik Academy dan Mikrotik Certified Trainer

semoga tulisan ini dapat membantu temen-teman yang ingin menjadi trainer untuk dua perangkat networking Cisco dan Mikrotik

Menjadi Cisco Networking Academy
  1. Institusi pendidikan resmi (SLTA/SMK atau Perguruan Tinggi)
  2. Mengirimkan surat permohonan mengikuti Cisco Networking Academy via email ke cna@jteti.gadjahmada.edu dengan cc ke agautama@cisco.com .
  3. Menunggu persetujuan dari pihak cisco, apabila disetujui, akan medapatkan balasan email dimana ada aktifasi account institusi.
  4. Setelah institusi menjadi academy, selanjutnya menunggu jadwal pelatihan instruktur di http://itc.te.ugm.ac.id. Apabila sudah menjadi academy tetapi belum ada instruktur, maka tidak dapat membuka kelas.
  5. Apabila sudah mengikuti pelatihan instruktur dan lulus, maka institusi dapat membuka kelas Cisco Academy. 
  6. Biaya-biaya yang dikeluarkan
    1. Pendaftaran Cisco Networking Academy tidak dipungut biaya sama sekali
    2. Biaya pelatihan kurang lebih Rp. 3.800.000,-/ training (pada saat tulisan ini dibuat). Biaya pelatihan ini diluar akomodasi dll. Untuk akomodasi dll harap diperhitungkan sendiri. Pelatihan Instruktur dilakukan 2 kali masing-masing selama 2 minggu, yaitu untuk CCNA RS 1 & 2, jika lulus dilanjut ke CCNA RS 3 & 4.
    3. Untuk Academy baru, dibebaskan iuran tahunan untuk 2 tahun pertama sejak diaktifasi. Untuk tahun ketiga akan dikenai iuran tahunan dibayarkan ke ASC/ITC tahun dan tahun2 selanjutnya, dengan rincian :
      • SLTA/SMK sebesar Rp. 1.500.000,- pertahun
      • Perguruan Tinggi sebesar Rp. 3.000.000,- pertahun

Cara Mendirikan MikroTik Academy :
  1. Ada guru/dosen yang memiliki sertifikasi MTCNA dan salah satu advance level (MTCRE/MTCTCE/MTCWE/MTCUME/MTCINE) dengan skor 75% ke atas untuk ke dua sertifikasi tersebut.
  2. Mengisi form pendaftaran online MikroTik Academy dengan lengkap.
  3. Setelah menerima email approval dari MikroTik, isi dan kirimkan 2 rangkap MikroTik Academy Agreement kepada Edmund Aperans di kantor pusat MikroTik di Riga, Latvia.
  4. Apabila Agreement sudah diterima MikroTik, guru/dosen akan memperoleh sertifikasi Academy Trainer. MikroTik juga akan mengirimkan 20 unit RB, sertifikat asli Academy Trainer dan seragam Academy Trainer ke institusi.
  5. MikroTik Agreement-nya nanti ada di email dari MikroTik kalau pendaftaran kita disetujui.
  6. MikroTik Academy trainer bisa mengadakan ujian sertifikasi MTCNA secara gratis hanya untuk siswa/mahasiswa institusinya saja, tidak untuk umum
  7. Tidak ada annual fee. 
  8. Dapat bantuan perangkat lab. 
  9. Bisa mengadakan ujian sertifikasi MTCNA sendiri secara gratis.
  10. Sebaiknya menghubungi Mikrotik Academy Koordinator untuk membantu proses sertifikasi, registrasi dan pemberkasan.

Syarat Menjadi MikroTik Certified Trainer :
  1. Memiliki sertifikat MTCNA dan minimal 1 sertifikasi advance level dengan minimal skor masing-masing 75%.
  2. Mendaftar dan mengikuti MikroTik Train-the-Trainers. Biaya training sekitar USD 595-645 (blm termasuk transport, penginapan dan makan).
  3. Membuat materi presentasi dalam bahasa Inggris untuk dipresentasikan di Train-the-Trainer (presentasi bisa lebih dari sekali kalau yg pertama dianggap masih kurang bagus).
  4. Di akhir training ada ujian MTCNA dan harus lulus dengan skor 75% ke atas.
  5. Kriteria kelulusan dilihat dari aktifitas selama training, performa waktu presentasi, dan hasil ujian MTCNA di hari terakhir. Salah satu elemen gagal, Anda tidak lulus jadi MikroTik Certified Trainer.

12 July 2014

KONSEP: ROUTING

Routing merupakan proses pengiriman data maupun informasi dengan meneruskan paket data yang dikirim dari jaringan satu ke jaringan lainnya. ada beberapa model routing yang dapat digunakan untuk perangkat cisco. gambar di bawah ini menjelaskan pembagian jenis-jenis routing.

sumber : http://danuwi.files.wordpress.com/2012/06/routing_protocol.png




EGP (Exterior Gateway Protocol), merupakan routing yang menghubungkan 2 Autonomous System (AS) Number. AS number diberikan oleh IANA sebagai identitas dalam transaksi data secara internasional.

IGP (interior Gateway Protocol), merupakan routing yang berada dalam satu AS Number, atau tidak menggunakan AS number sama sekali. Umumnya sebuah perusahaan menggunakan IGP untuk melakukan transaksi data antar kantor cabangnya.

Routing protokol pada IGP terbagai ke dalam dua jenis, yaitu static dan dynamic. routing static adalah jenis routing di mana admin memasukkan jalur routing secara manual satu persatu. penggunaan routing static dapat diilustrasikan sebagai berikut




konfigurasi yang dapat dilakukan untuk menerapkan routing static adalah sebagai berikut

router>enable
router#configure terminal
router(config)#ip route[network dari area tetangga 1] [netmask] ([interface keluar] atau [ip dari interface router yang berhadapan]*)
router(config)#ip route[network dari area tetangga dst] [netmask] ([interface keluar] atau [ip dari interface router yang berhadapan]*)
* = bisa pilih salah satu, tapi lebih baik memasukkan keduanya

contoh penerapan routing static pada router 3 berdasarkan ilustrasi di atas adalah :
Router 3>enable
Router 3#configure terminal
Router 3(config)#interface [nama interface yang akan dipasang routing]
Router 3(config-if)#ip address [ip address yang diinginkan] [netmask yang diinginkan]
Router 3(config-if)#no shutdown
Router 3(config-if)#exit
router 3(config)#ip route[network area 1] [netmask] [interface d] atau [ip dari interface c]
router 3(config)#ip route[network area 5] [netmask] [interface e] atau [ip dari interface f]
routing area 2 dan area 4 tidak perlu di buat, karena masih dalam cakupan area 3

Routing dynamic ada dua tipe utama, yaitu distance vector dan link state. Selain kedua tipe tersebut ada juga tipe tambahan, namun penamaannya berbeda-beda. Ada yang menyebut hybrid ada juga yang menyebut enhanced distance vector.

Distance vektor dapat diibaratkan sebagai penggunaan penunjuk jalan dalam proses routingnya, karena dalam distance vektor, si router hanya mengetahui informasi dari router tetangganya saja. Dia tidak mengetahui informasi keseluruhan jaringan.

Link state dapat diibaratkan sebagai peta dalam sebuat topologi jaringan. Pada link state, semua router mengetahui semua jalur yang ada pada sebuah topologi.

Jenis-jenis routing yang termasuk distance vector adalah RIP dan IGRP, sedangkan pada link state ada OSPF dan IS-IS. EIGRP masuk ke dalam kategori tambahan, karena dia tidak murni distance vector, tapi juga mengambil kelebihan dari link state (disebut hybrid), namun tetap dia berbasis distance vector (disebut enhanced distance vektor).

RIP terdiri dari dua versi, yaitu RIP v1 dan RIP v2. RIP v2 adalah pengembangan dari RIP v1. Kedua jenis RIP tidak saling kompatibel, sehingga kedua router yang menggunakan RIP harus menggunakan versi RIP yang sama. konfig dasar dari routing RIP v2 adalah :
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#interface [nama interface yang akan dipasang routing]
Router(config-if)#ip address [ip address yang diinginkan] [netmask yang diinginkan]
Router(config-if)#no shutdown (agar interface tersebut aktif)
Router(config-if)#exit
Router(config)#router rip
Router(config-router)#version 2
Router(config-router)#network [network interface yang akan dibuat routing] *)
router(config-router)#no auto-summary (agar router tidak masuk mode classfull)
*= masing-masing interface yang akan diroute dimasukkan satu persatu
OSPF (Open Shortest Path First) merupakan routing yang berbasis link state, maka router akan mengetahui semua jalur menuju perangkat lainnya yang berada dalam topologinya. pada OSPF ada pembagian area. masing-masing area memiliki karakteristik sendiri-sendiri. untuk membuat routing OSPF yang perlu dilakukan adalah :
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#interface [nama interface yang akan dipasang routing]
Router(config-if)#ip address [ip address yang diinginkan] [netmask yang diinginkan]
Router(config-if)#no shutdown (agar interface tersebut aktif)
Router(config-if)#exit
router(config)#router ospf [id ospf]
router(config-router)#network [network interface yang akan dibuat routing] *) [wildcard mask] area [id area]
*= masing-masing interface yang akan diroute dimasukkan satu persatu
wildcard umumnya adalah nilai kebalikan dari subnet mask

EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol ) merupakan pengembangan dari routing IGRP. untuk membuat routing EIGRP yang perlu dilakukan adalah :
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#interface [nama interface yang akan dipasang routing]
Router(config-if)#ip address [ip address yang diinginkan] [netmask yang diinginkan]
Router(config-if)#no shutdown (agar interface tersebut aktif)
Router(config-if)#exit
Router(config)#router eigrp [as number]
Router(config-router)#network [network dari interface yang akan di route]*) [wildcard mask]
*= masing-masing interface yang akan diroute dimasukkan satu persatu
wildcard umumnya adalah nilai kebalikan dari subnet mask

05 July 2014

KONSEP: 7 OSI layer

OSI merupakan singkatan dari Open System Interconnection, yang merupakan standarisasi kompabilitas jaringan-jaringan sehingga tidak membatasi komunikasi antar produk maupun teknologi dari vendor yang berbeda.

dalam OSI ada 7 lapisan/layer yang menjadi pembatas pada proses lalu lintas data.
sumber : http://www.kompasiana.com/legenda/7-lapisan-osi-layer_54f39df2745513982b6c7d11

KONSEP: Switching

switch adalah salah satu perangkat jaringan yang berguna untuk memindahkan jalur, dari satu port ke port lain. switch mampu membaca MAC address dari paket data yang lewat. mac address tersebut akan disimpan pada Content Addressable Memory (CAM) table. pada perangkat switch dari cisco atau manageable switch lainnya, kita dapat melakukan konfigurasi switching. switching berarti melakukan pemindahan jalur, dalam hal ini kita melakukannya secara manual, tidak seperti switch unmanagable yang switchingnya tidak dapat dikelola. ada beberapa hal yang perlu diketahui dalam switching, yaitu VLAN, mode static (access dan trunk), DTP, dan VTP.

VLAN adalah singkatan dari Virtual Local Area Network. vlan dapat diibaratkan adanya sebuah switch di dalam switch. vlan merupakan pengelompokkan port switch yang tidak terbatas pada fisik switch tersebut. maksudnya, satu port pada switch A dapat terhubung dengan port pada switch B selama port tersebut ada pada satu vlan, baik itu melalui port yang sama vlannya ataupun berbeda vlannya. vlan juga berfungsi untuk memecah broadcast domain. normalnya broadcast domain pada switch adalah keseluruhan koneksi pada switch tersebut, namun dengan menggunakan vlan, maka broadcast domainnya dapat dipecah-pecah. ke dalam port yang memiliki vlan yang sama. ada 3 cara untuk membuat vlan. pertama saat berada di privileged mode [Switch#], lalu di global configure[Switch(config)#], terakhir di interface mode [Switch(config-if)#].

pada privileged mode kita dapat membuat, mengubah, dan menghapus vlan. perintah yang dilakukan untuk membuat vlan adalah sebagai berikut :
Switch#vlan database
Switch(vlan)#vlan [nomor vlan yang diinginkan] name [nama vlan yang diinginkan]
Switch(vlan)#exit
perintah yang dilakukan untuk mengubah vlan adalah sebagai berikut :
Switch#vlan database
Switch(vlan)#vlan [nomor vlan yang diinginkan] name [nama vlan baru yang diinginkan]
Switch(vlan)#exit
perintah yang dilakukan untuk menghapus vlan adalah sebagai berikut :
Switch(vlan)#no vlan [nomor vlan yang diinginkan]
Switch(vlan)#exit
pada global config kita dapat membuat, mengubah, dan menghapus vlan. perintah yang dilakukan untuk membuat vlan adalah sebagai berikut :
Switch(config)#vlan [nomor vlan yang diinginkan]
Switch(config-vlan)#name [nama vlan yang diinginkan]
perintah yang dilakukan untuk mengubah vlan adalah sebagai berikut :
Switch(config)#vlan [nomor vlan yang diinginkan]
Switch(config-vlan)#name [nama vlan baru yang diinginkan]
perintah yang dilakukan untuk menghapus vlan adalah sebagai berikut :
Switch(config)#no vlan [nomor vlan yang diinginkan]
pada interface mode kita hanya dapat membuat vlan. perintah yang dilakukan untuk membuat vlan adalah sebagai berikut :
Switch(config)#interface fa0/[nomor interface yang diinginkan]
Switch(config-if)#switchport access vlan [nomor vlan yang diinginkan]
interface port pada sebuah switch memiliki dua buah metode untuk menentukan mode yang akan digunakan. mode ini berguna untuk menetukan fungsi port tersebut dalam kegiatan switching. metode tersebut adalah static dan dynamic. metode static terdiri dari mode access dan mode trunk. metode dynamic terdiri dari dynamic auto (terpilih secara default) dan dynamic desirable. mode access berguna sebagai pintu lalu lintas data dari vlan yang sama. mode trunk berguna untuk mengalirkan paket data dari berbagai macam vlan id dan beberapa paket istimewa (diantaranya native vlan dan paket DTP). semua mode tersebut harus di set pada kedua port yang saling terhubung. silakan perhatikan table dibawah ini.

penentuan mode tersebut ada di interface mode. perintah yang dapat diberikan adalah :
Switch>en
Switch#conf t
Switch(config)#interface fa0/[nomor interface yang diinginkan]
Switch(config-if)#switchport mode [mode yang diinginkan]
pada metode static kita memaksa sebuah port untuk menjadi access atau trunk. pada metode dynamic kita mengatur agar port tersebut mengirimkan atau menerima sinyal khusus, yaitu sinyal DTP (Dynamic Trunking Protocol). sinyal ini hanya akan melalui port bermode trunk. mode dynamic auto akan selalu menerima sinyal yang diberikan, sehingga ketika kedua port tersebut bermode dynamic auto, maka keduanya akan berfungsi sebagai mode access. mode dynamic desirable akan selalu mengirimkan sinyal, sehingga ketika kedua port bermode dynamic desirable, maka keduanya akan berfungsi sebagai mode trunk.

untuk melihat mode yang digunakan pada sebuah port, perintah yang digunakan adalah:
Switch#sh int fa0/[nomor interface yang diinginkan] sw
informasi vlan di sebuah switch cisco ada pada file vlan.dat. informasi ini dapat diadvertise/ disebarluaskan ke switch-switch lain, sehingga kita tidak perlu melakukan konfigurasi vlan di masing-masing switch. konsep ini disebut sebagai VTP (VLAN Trunking Protocol). pada VTP ada 3 mode switch, yaitu server (terpilih secara default), client dan transparent.

mode server berfungsi untuk membuat, mengubah, dan menghapus vlan. mode ini pun mampu mengirim informasi vlan ke pada switch lain. mode client hanya mampu menerima informasi vlan, dengan syarat revision number yang diberikan lebih tinggi dari yang sudah ada di switch client tersebut dan semua switch berada pada domain yang sama. mode transparent dapat membuat, mengubah dan menghapus vlan, tapi hanya untuk dirinya sendiri. mode transparent tidak dapat mengirimkan informasi vlan miliknya, tapi dapat meneruskan informasi vlan yang melewati dirinya. informasi vlan tersebut hanya dapat diadvertise melalui port trunk.
untuk menentukan mode pada VTP perintah perlu dilakukan adalah:
Switch(config)#vtp domain [nama domain yang diinginkan]
Switch(config)#vtp mode [mode yang diinginkan]
untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, sebaiknya VTP diberikan password, dengan perintah
Switch(config)#vtp password [password yang diinginkan]
selain itu, sebaiknya native vlan pada kedua port yang terhubung diubah dengan perintah:
Switch(config)#int fa0/[nomor interface yang diinginkan]
Switch(config-if)#switchport mode trunk
Switch(config-if)#switchport native vlan [vlan id yang diinginkan]