09 July 2006

Dunia Transparan (prolog)

begitu banyak orang yang mewarnai hidupnya dalam kehidupan. ntah itu warna-warna gelap atau pun warna-warna cerah. ada pula yang ikut terwarnai oleh warna-warna yang diberikan oleh masyarakat. akibatnya banyak anggapan-anggapan dan opini-opini yang berkembang biak dengan baik meskipun kita tidak tahu kebaikan maupun kebenarannya. terkadang ada hal-hal yang netral menjadi bermakna negatif atau positif, dan itu semua tergantung kepada pendapat umum, atau pendapat pribadi yang diakui oleh umum.

terkadang ada orang yang menyepelekan masalah penting. misalnya saja dalam ketatabahasaan. dalam bahasa arab ada perbedaan arti antara "ayyam" dengan "ayam". "ayyam" berarti hari sedangkan "ayam" tidak ada artinya. namun karena sudah tercekoki dengan penyepelean hal-hal yang sepele namun terkadang penting, akhirnya hal seperti itu pun dianggap biasa saja. salah satunya adalah penyamaan "dajal" dengan "dajjal".

banyak hal yang perlu dibenahi dalam hidup ini, salah stunya adalah pola pikir kita. 4JJ1 menciptakan dunia ini penuh warna, dan dengan warna itu hukum alam menjadi stabil. sayangnya, karena manusia yang telah menyempitkan pandangannyalah maka warna-warna yang ada hanya dapat terlihat sebagian. cahaya hanya dilihat sebagai warna putih. kegelapan hanya terlihat hitamnya dan ketidakjelasan menjadi abu-abu. padahal dalam semua hala ada bagian warna-warnanya. bukankah hitam bisa menjadi hitam karena ada putih. bukankah dalam keabu-abuan ada merah, hijau, biru, kuning, hitam dan putih. meskipun proporsinya tidak sama. tapi yang jelas semuanya adalah warna transparan. pelangi pun adalah warna transparan yang telah terbiaskan oleh kejernihan air.

4JJ1 pernah berkata (dalam sudut pandang yang lain) "semuanya berasal dariKu dan akan kembali kepadaKu" [2:156]

memang tidak semua orang berhak menjadi seorang mujtahid, karena memang ada syarat-syarat khusus untuk menjadi seorang mujtahid. Namun apakah salah jika kita memandang sesuatu dari perspektif/ sudut pandang yang lain. sudut pandang yang berbeda dengan sudut pandang orang kebanyakan.

apakah sesuatu yang baru selalu salah? apakah pemikiran-pemikiran baru selalu salah? tentunya semua akan berpendapat "tidak selalu, tergantung isinya". kalau memang berpendapat seperti itu, bagaimana tanggapan terhadap terjemahan ayat di atas. salahkah?

resiko orang-orang yang memandang dari sudut pandang berbeda adalah keterasingan. mungkin akan banyak kritikan terhadap orang2 yang menggunakan nama-nama yang bermakna negatif atau yang mendekatinya, misalnya saja dajal, jurig, darkness

apakah pemikiran kita telah terdikotomikan oleh pemikiran-pemikiran sekuler. pemikiran yang meniadakan tuhan sebagai pencipta segala. pemikiran yang menganggap bahwa yang baik itu hanya tuhan dan setan adalah sumber keburukan. padahal, 4JJ1 telah menyatakan "Akulah yang menciptakan", yang berarti semua yang ada di dunia ini sejatinya adalah ciptaan 4JJ1, yang berarti pula segala (menurut sudut pandang manusia) kebaikan dan kejahatan berasal dari 4JJ1 pula.

janganlah menilai sesuatu yang terjadi di dunia ini sebagai hitam atau putih atau abu-abu atau merah jambu atau hijau. sebab sebenarnya semuanya adalah satu warna, yaitu transparan (tanpa warna).

marilah kita belajar melihat seluruh warna alam dengan keseluruhan warnanya

0 comments:

Post a Comment