17 September 2006

cobalah berkata "TIDAK"

bukan ingin berpikir negatif. bukan pula ingin menjadi seorang pesimis. namun tulisan ini hanya ingin mengajak untuk dapat menilai kemampuan diri sendiri, melihat sejauh mana tenaga yang dimiliki, sejauh apa potensi yang ada, hingga nantinya dapat menjadikan pribadi yang berkualitas, mawas diri, tidak mengecewakan orang lain.

terkadang kita sulit sekali mengatakan "tidak" untuk sesuatu, apalagi jika itu meyangkut hal yang kita sukai, misalnya hobi ataupun aktivitas harian kita. mengatakan "tidak" justru lebih sulit daripada mengatakan "iya". Sebenarnya kesanggupan mengatakan "tidak" adalah salah satu kemampuan manajemen diri yang cukup penting, sama pentingnya dengan kemampuan untuk mengenal diri sendiri.

Dale Carnegie, pernah menulis, "untuk dapat mengatakan 'tidak' kita harus punya 'iya'". maksudnya untuk dapat menolak tawaran yang diberikan kepada kita, kita harus punya hal yang lebih utama untuk kita kerjakan.

kebanyakan aktivis dakwah yang sangat bersemangat (umumnya adalah orang-orang yang baru terjun ke dalam rimba dakwah) sangat mudah menerima tawaran untuk beramal di ladang dakwah. memang sangat baik menerima tawaran untuk beramal, sayangnya terkadnag hal itu bisa menjadi bumerang yang dapat menjatuhkan image. banyak orang-orang yang awalnya sangat bersemangat berdakwah menjadi tidak ada semangat sama sekali dalam berdakwah, salah satu penyebabnya adalah terlalu tersitanya waktu hanya untuk berdakwah. padahal rosululloh menyediakan waktu untuk berdakwah hanya 1/3 dari seluruh harinya.

ketidakmampuan untuk mengatakan "tidak", terlebih jika dibarengi dengan ketidakmampuan dalam mengatur waktu dapat menjerumuskan seorang aktivis ke dalam ketidakamanahan, fitnah dan hal-hal lai yang dapat meruntuhkan image aktivis tersebut.

kita memang dituntut untuk selalu berlomba dalam kebaikan, namun ladang dakwah bukan hanya milik kita. cobalah kenali diri sendiri sebelum menerima sebuah tawaran dakwah. jika kita telah memiliki "iya" yang tidak dapat di iringi oleh "iya" yang lain maka katakanlah "tidak"

sebagai penutup, ada sedikit kutipan dari Al-Quran

[47:7] Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.

1 comments:

intinya sih semua perbuatan idealnya proporsional, harmoni dan adil, mengatakan iya dan tidak pada tempatnya memang akan menjadi bumerang bwat si empunya

so bukan hal yg mudah, tetapi mungkin kurasa, ya kan ?

Post a Comment